Madu sebagai salah satu sumber makanan yang Allah sediakan untuk manusia melalui serangga, memiliki kelebihan tersendiri. Menurut catatan, madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin, sulfur, besi dan fosfat.
Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas madu bunga dan serbuk sari yang dikonsumsi lebah. Di samping itu di dalam madu terdapat pula tembaga, yodium dan seng dalam jumlah yang kecil, juga beberapa jenis hormon.
Di pasaran, kita bisa lihat beragam jenis madu berdasarkan bunga dan serbuk sari yang dikonsumsi lebah itu. Khasiat ini akan maksimal jika madu yang kita konsumsi bukan merupakan madu oplosan (aspal) yang telah dicampur dengan bahan lain.
Kendalanya, kita terkadang kesulitan mengetahui apakah madu itu asli atau bukan. Berikut beberapa tips ringan dari ‘orang tua dulu’ untuk menguji keaslian madu. Pertama, coba teteskan beberapa tetes madu di atas media kertas. Madu yang ASPAL (asli palsu) akan menyebar pada media kertas dan bahkan terserap pada bagian kertas itu. Sedangkan madu yang asli akan tetap menggumpal dan tidak meresap ke bagian kertas.
Cara lainnya dengan masukkan setengah sendok madu ke dalam air hangat. Madu ASPAL akan larut dan berbaur dengan air hangat tersebut, sedangkan madu yang asli sebaliknya.
Atau bisa diuji ketika kita membuka tutup botol/wadah madu tersebut. Madu yang ASPAL akan memberikan sedikit tekanan, seolah mengandung gas (seperti pada minuman bersoda/berkarbonasi – CMIIW), sedangkan madu asli akan sebaliknya.
Terakhir, coba dengan memasukkan sample madu ke dalam lemari es. Biarkan beberapa jam. Jika madu tersebut membeku (seperti es), bisa disimpulkan madu tersebut ASPAL. Jika madu tidak membeku, mudah-mudahan madu ini asli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar